Kamis, 29 Maret 2018

Review Film Komedi Jomblo

Film komedi Indonesia yang berikutnya menjadi bahasan kita adalah sebuah film yang menceritakan tentang 4 sekawan yang bernama Bimo, Doni, Agus dan Olip. Film ini berjudul Jomblo, beberapa artis yang mendapatkan peran dalam film ini adalah Ge Pamungkas, Deva Mahenra, Richard Kyle dan Arie Kriting.
saat teman-teman nonton film ini teman-teman akan di gelitik oleh joke dari Arie Kriting dan Ge Pamungkas.Film yang di produksi oleh Falcon Pictures ini akan membuat teman-teman terhibur, pastinya cocok banget buat yang lagi galau dan yang pengen cari hiburan.



Diracik secara pas, Jomblo mampu menempatkan potongan-potongan adegan untuk menarik minat calon penonton, tanpa khawatir kena spoiler yang berlebihan. Kehadiran Original Soundtrack Jomblo juga menambah keseruan dan kegeregetan untuk segera nonton Jomblo.




Kisah yang menceritakan tentang 4 tokoh utama, yaitu Agus, Bimo, Olip dan Doni. Masing-masing dari mereka mewakili 4 karakter yang berbeda dari seorang jomblo. Konflik yang dibahas seputar persahabatan dan percintaan. Jomblo punya speed alur yang sangat kencang. Komedi yang berdesakan selalu muncul. Drama yang emosional diantara tawa yang membawa tangis. Ah... menonton Jomblo seakan seperti naik ke roller coaster. Emosi penonton diaduk-aduk. Jomblo mampu mendeliver ceritanya dengan sangat baik ke penonton, mengantarkan dari pengenalan yang menyenangkan, ke drama tingkat tinggi, sampai memberikan ending yang berkesan. 



Kalau ditanya menghibur atau tidak, Jomblo masihlah cukup menghibur. Beberapa kali diri ini dibuat tertawa melihat hubungan Agus dengan Rita yang tidak sesuai ekspektasi, walau saya sendiri merasa cukup terganggu lantaran peralihan nada hubungan dua sejoli ini terlampau cepat serta ujug-ujug. Adegan Rita marah-marah kepada Agus di kafe karena sang kekasih tidak berhasil memberi jawaban memuaskan perihal proporsi tubuhnya itu terasa sangat dipaksakan. Setidaknya dalam versi terdahulu, saya bisa mengetahui darimana munculnya pertanyaan jebakan tersebut dan sikap Rita yang sangat menyebalkan.



Ge, Arie, serta Deva bermain baik saat berlakon secara terpisah, tetapi saat disatukan, chemistry-nya mengawang-awang di udara. Saya bisa meyakini bahwa mereka adalah teman sekampus yang memiliki hubungan baik, tetapi saya tidak bisa meyakini bahwa mereka adalah teman sekampus yang memiliki ikatan persahabatan sangat erat. Itulah mengapa saat muncul pertengkaran besar yang berpotensi memecah belah keempatnya, saya tidak bisa merasakan apapun. Berlalu begitu saja.



Humornya terasa sangat rusuh (dan beberapa malah krik). Perpindahan pengenalan masing-masing karakter juga jadi kurang mendalam karena tenggelam oleh humor komedi yang mendominasi. Chemistry sebagai empat sahabat yang konon sudah dekat satu sama lain serta memiliki status yang sama juga terasa kurang meyakinkan. 












Tidak ada komentar: